SuaraRiau.id - Polemik hadiah juara Indonesia International Marathon 2022 yang belum diberikan kepada pemenang mendapat tanggapan dari Arie Kriting.
Permasalahan tersebut muncul ke permukaan usai salah satu pelari asing yang mengaku belum menerima total hadiah yang dijanjikan.
Arie Kriting pun menyoroti klarifikasi dari pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bahwa ada perubahan kategori untuk pelari asing.
Pria bernama Satriaddin Maharinga Djongki itu menyampaikan pandangan melalui akun Twitter-nya, dilihat pada Rabu (31/8/2022).
“Ada perubahan kategori tapi gak ada info dan piagam yang dikasih masih tertera 150 juta,” ujar Arie Kriting, sebagaimana dikutip Hops.id--jaringan Suara.com.
“Memang ada saja upaya anak bangsa ini untuk mempermalukan negara sendiri. Salut lah,” sambungnya.
Diketahui, pelari asing bernama Jack Ahearn mengaku belum menerima total hadiah yang dijanjikan dalam Indonesia International Marathon 2022.
Jack Ahearn sebagai pemenang berhak mendapatkan uang hadiah sebesar Rp150 juta, seperti tertulis dalam piagam yang ia tunjukkan.
Akan tetapi, menurut pengakuannya, ia belum mendapatkan total hadiah yang dijanjikan tersebut.
“Saya memenangkan hadiah ini (Rp150 juta), tapi Indonesia International Marathon gagal membayar saya dan semua pemenang internasional lainnya,” kata Jack Ahearn melalui akun Instagram @jackahearn_.
Ia menyebut Indonesia International Marathon berusaha tidak memenuhi tanggung jawab dengan cara memblok nomor telepon serta tidak merespons selama dua bulan.
Selanjutnya, atlet asal Australia ini menunjukan bukti bahwa dirinya hanya menerima Rp47,5 juta. Jumlah ini adalah hasil potongan pajak Rp2,5 juta dari Rp50 juta.
Padahal, jumlah hadiah yang tertera dalam piagam yang ia terima adalah Rp150 juta. Berarti, ia baru menerima sepertiga dari total hadiah tersebut.
Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Lukman Djajadikusuma telah angkat bicara.
Menurutnya, ada perbedaan nominal hadiah yang tertulis di piagam dan yang diterima Jack Ahearn karena memang ada perubahan kategori untuk pelari asing.
“Jadi, awalnya kami berencana mengundang atlet kategori Elite untuk pelari asing dan pemenang akan dihadiahkan Rp150 juta (belum dipotong pajak),” kata Lukman Djajadikusuma.
“Namun, karena itu tidak jadi, hanya diadakan kategori foreign untuk atlet asing,” imbuh dia.
Tag
Berita Terkait
-
Here We Go! Hotman Paris Turun Tangan, Atlet Australia yang Ngaku Belum Dibayar KONI Temui Sang Pengacara
-
VIRAL! Pelari Australia Menang Kompetisi Maraton di Indonesia, Hadiah 150 Juta Tidak Dibayar. Warganet: BIKIN MALU
-
Viral Pelari Asing Juara Indonesia International Marathon Belum Terima Hadiah, Tagih Panitia hingga KONI
-
Kocak Banget! Ternyata Ini Rahasia Wajah Awet Muda ala Arie Kriting
-
Peringati HUT ke-77 Republik Indonesia, KONI Menggelar Otomotif Fair
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- 5 SUV 7 Penumpang Alternatif Destinator, Harga Lebih Murah, Pajak Ringan!
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
Kuasai Kredit Korporasi, Ini Strategi Jitu BRI
-
Rumah BUMN BRI Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Transformasi Digital
-
Diminta Ditulis Ulang, Simak Sejarah Riau yang Genap Berusia 68 Tahun Hari Ini
-
Dukung PMI, BRI Hadir di Taipei untuk Perluas Akses Keuangan di Taiwan
-
Digital Banking BRI Melesat, BRImo Catat 42,7 Juta User dan Transaksi Triliunan Rupiah