Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 30 Agustus 2022 | 15:56 WIB
Pawang hujan, Rara Isti Wulandari atau kerap disapa Mbak Rara turut hadir di prosesi pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra Gubernur Jawa Barat. [Suara.com/Tio]

SuaraRiau.id - Sosok Rara Isti Wulandari atau Mbak Rara mulai dikenal publik sejak menjadi pawang hujan di gelaran MotoGP Mandalika Maret 2022 lalu.

Kala itu aksi Rara Pawang Hujan 'menahan' hujan viral di media sosial. Bahkan, aksinya itu menjadi perbincangan dunia internasional.

Mbak Rara mengaku gaji yang didapat olehnya, ia berikan per bulan kepada para karyawan alias asisten pawang hujan.

Rara Istiani Wulandari menjadi sorotan dan trending topic setelah dinilai gagal mengehentikan hujan di acara konser. (Facebook Cahaya Tarot)

Tugas asisten pawang hujan sendiri menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk Mbak Rara melakukan ritual mengusir hujan.

Mbak Rara pun merasa bahwa cita-citanya untuk menyejahterakan karyawan terwujud dengan memberikan gaji senilai fantastis kepada karyawannya.

Hal itu terungkap saat Rara Pawang Hujan berbincang dengan Ruben Onsu dan Sarwendah belum lama ini.

Menurut Rara setelah aksinya viral di ajang MotoGP Mandalika itu, iabanyak diundang oleh acara-acara outdoor termasuk memperingati HUT RI yang ke-77 di Istana Negara.

Dia juga merasa bersyukur sebab cita-citanya untuk menyejahterakan karyawan telah terwujud.

"Atas izin Allah Tuhan Yang Maha Kuasa saya punya cita-cita jadi pawang hujan ini saya punya karyawan yang sejahtera," kata Mbak Rara dilansir Hops.id--jaringan Suara.com dari YouTube Trans TV Official pada Selasa (30/8/2022).

Kata Mbak Rara, gaji karyawan yang bekerja dengannya sebagai asisten pawang hujan sudah dua digit.

"Sudah ada karyawan yang gajinya dua digit satu bulan. Saya kasih Rp15 juta per bulan jadi asisten pawang hujan," ujarnya.

Hingga saat ini, Mbak Rara sudah memiliki tujuh asisten pawang hujan yang tersebar di beberapa daerah.

"Asisten saya ada tujuh," ucapnya.

Sebelum aksinya viral, Mbak Rara jarang diketahui publik. Rupanya memang sebelumnya ada aturan bahwa pawang hujan sebaiknya tidak dikenal masyarakat luas.

"Sebelumnya pawang hujan enggak boleh terkenal. Bukan enggak boleh terkenal tapi disembunyikan," ungkap Mbak Rara.

Namun setelah media luar negeri memberitakan Mbak Rara sebagai pawang hujan di MotoGP Mandalika, profesi ini mulai disorot.

"Tapi yang memviralkan kan di Mandalika justru media asing. Jadi justru Rara Trending satu dunia Twitter itu sampai empat harian," tuturnya.

"Terus Trending tiga sampai seminggu. Jadi hampir 10 harian Rara di Twitter itu," sambung dia.

Tak ada pantangan yang dirasakan Mbak Rara sebagai pawang hujan usai profesinya menjadi perbincangan dunia.

"Enggak apa-apa karena kayak mereka justru merasa kalau Mandalika itu ada sisi kearifan lokal itu yang dicari. Jadi bula-bule nyari," tegas Mbak Rara.

Load More