SuaraRiau.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, untuk tak percaya pada adanya ramalan gempa sekitar magnitudo 6,0.
Koordinator Bidang Mitigasi dan Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan bahwa hingga kini belum ada sains dan teknologi yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan gempa akan terjadi
"Mohon dengan sangat jangan pernah percaya dengan ramalan gempa yang akan terjadi di Mamuju sekitar magnitudo 6,0. Jangan pernah percaya dengan peramal gempa. Hingga saat ini belum ada sains dan teknologi yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan gempa akan terjadi," ujar Daryono dikutip dari Antara, Jumat (10/6/2022).
Adapun penyebar informasi tersebut, menurut Daryono akan menimbulkan ramalan tersebut semakin tersebar luas dan menimbulkan arus pengungsi yang makin berdampak kepada beban berat bagi Pemda dan BNPB, karena harus membiayai pengungsian skala besar yang seharusnya tidak perlu.
Daryono mengatakan bahwa kegiatan mengkaji, meneliti, riset prediksi gempa itu sangat baik bahkan termasuk perbuatan mulia karena untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan/sains dan pengurangan risiko bencana gempa bahkan tsunami.
BMKG sudah lama melakukan riset prediksi gempa menggunakan data anomali geomagnet, emisi gas radon, dan lain sebagainya, serta mendukung siapapun mereka yang giat melakukan riset prediksi gempa.
Akan tetapi, jika masih dalam ranah riset atau penelitian, maka harus bisa menahan diri, untuk sementara hasilnya hanya diinformasikan dan dikomunikasikan di kalangan terbatas internal tim kajian saja dahulu, dan tidak untuk dipublikasikan bagi publik atau masyarakat umum, karena dapat meresahkan.
"Apalagi hasil kajian prediksi tersebut disebarluaskan di Mamuju seperti saat ini, yang mana masyarakatnya sedang dilanda kecemasan, ketakutan, dan trauma akibat terdampak gempa pada 14-15 Januari 2021 lalu, tentu hal ini tidak elok karena memicu kecemasan dan ketakutan warga," kata dia.
Untuk itu, menurut Daryono, seyogyanya, jangan terburu-buru menyebar kan informasi prediksi jika hasilnya belum terbukti akurat sehingga belum teruji.
Lain halnya, jika serangkaian ujicoba dalam kajian prediksi gempa sudah sering dilakukan dan hasilnya terbukti handal, tepat dan akurat, maka hasil kajian ini dapat diterbitkan terlebih dahulu di beberapa publikasi jurnal ilmiah internasional bergengsi dan terindeks global (Q1).
"Di sini hasil kajian prediksi gempa akan ditelaah oleh para pakar terkait, baik kerangka pikir, metode, data, cara penelitian, termasuk kesahihan landasan konsep/teori yang digunakan. Manuskrip wajib diseleksi melalui serangkaian peer review yang ketat. Jika publikasi tersebut berhasil, maka selanjutnya dapat disahkan secara operasional oleh lembaga terkait, maka informasi prediksi gempa baru bisa dioperasionalkan untuk diinformasikan kepada masyarakat luas," kata dia.
Daryono menyebut tentunya informasi prediksi gempa semacam ini sudah terbukti akurat hingga diharapkan dapat menyelamatkan masyarakat kita dari bahaya gempa.
"Tetapi sayangnya hingga saat ini di seluruh dunia belum ada peneliti perorangan, kelompok riset, maupun lembaga yang mampu dan berhasil memprediksi gempa dengan tepat dan akurat, sehingga prediksi gempa belum dioperasionalkan, dan belum layak diinformasikan kepada masyarakat luas," tegasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Waspada! Sesar Opak Aktif, Ini Daerah di Jogja yang Dilaluinya
-
Kabar Sesar Panjalu Ciamis Bikin Resah, Benar Bencana Besar Mengintai?
-
Dua Gempa Dahsyat Guncang Kuba, Warga Berhamburan ke Jalan!
-
Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Pesisir Barat Lampung, Warga Diminta Waspada Gempa Susulan
-
Pangandaran Diguncang Gempa M 5.0, Getarannya Dirasakan hingga ke Sukabumi
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Program BRImo FSTVL Banjir Hadiah Seru, Termasuk BMW 520i M Sport: Begini Caranya Buat Meminang Agar Bisa Dibawa Pulang!
-
Riau Petroleum Rokan Jadikan Hari Pahlawan Momen Refleksi Semangat Perjuangan
-
Ingin Coba Kuliner Khas Saat Berlibur Keliling Nusantara? Langsung Tanya Sabrina di BRI, Ya!
-
Luncurkan CreatiFolks, PNM Ajak Gen Z Peduli Sekitar Lewat Kompetisi Kreasi Video
-
Tersangka Narkoba Kabur saat Diperiksa di Kantor Polisi Rokan Hilir, Satu Ditangkap Lagi