Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 08 Juni 2022 | 14:27 WIB
Ilustrasi poliandri di Kuansing. [Jeff Balbalosa/Pixabay]

SuaraRiau.id - Warga mengusir seorang wanita bersama dengan suaminya di Desa Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing pada Selasa (7/6/2022) malam.

Masyarakat di sana melakukan hal tersebut bukan tanpa alasan. Warga merasa resah dengan perbuatan sang istri yang yang diduga memiliki selingkuhan lain.

Menurut kabar yang beredar di tengah warga, mereka sudah sering melihat wanita bersuami tersebut jalan dengan pria lain.

Diduga pria tersebut menjadi selingkuhan wanita bersuami itu, tapi sang suami tak kunjung memberi teguran.

Sehingga, muncul kecurigaan bahwa sang istri ini diduga memiliki dua suami atau poliandri.

"Memang tidak ada yang bisa membuktikan kalau dia itu memiliki dua suami, tapi warga seringkali menyampaikan itu," ujar Kepala Desa Seberang Taluk, Kuantan Tengah, dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (8/6/2022).

Menurut Kuswanto, persoalan ini memang sudah lama menjadi pembicaraan masyarakat dan sudah pernah diselesaikan sebelumnya.

"Sebenarnya adat yang mengusir, karena memang sudah tidak sesuai dengan norma adat di kampung kita," katanya.

Perempuan tersebut bersama suaminya lanjut Kuswanto, diusir pada Selasa malam.

"Perempuan tidak boleh lagi pulang ke kampungnya," kata Kades.

Kabarnya perselingkuhan itu dilakukan sang istri di luar kampung.

"Kalau di kampung dia tidak berani melakukan, pasti ditangkap warga, tapi dilakukan di luar kampung jalan sama pria lain," katanya.

Masyarakat, kata Kuswanto, memang sudah sangat resah dengan kabar tersebut. Kalau sang istri ini sering tampak jalan dengan pria lain yang bukan suaminya.

"Tapi memang tidak ada bukti dia memiliki dua suami, tapi warga menyebut itu," katanya.

Load More