SuaraRiau.id - Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin menyoroti soal fenomena ujaran kebencian yang banyak terjadi hingga saat ini.
Menurut Din Syamsuddin, ujaran kebencian lahir dari rasa ketakutan atau inferioritas terhadap kelompok lain dan hal itu bertentangan dengan ajaran agama mana pun.
"Sejatinya ujaran kebencian, apa pun bentuknya, adalah sikap irasional yang hanya dilakukan oleh orang-orang pengecut yang tidak bertanggung jawab," kata dia, dikutip dari Antara pada Kamis (26/5/2022).
Din tengah menghadiri Konferensi Interfaith di Doha, Qatar, 24-25 Mei 2022. Pertemuan ke-12 tahun ini membahas tema utama agama dan ujaran kebencian dalam kitab suci dan praktik.
Konferensi internasional itu dihadiri oleh 500 tokoh berbagai agama, akademisi, dan pencipta perdamaian dunia dari berbagai negara.
Din ikut hadir pada sesi tentang faktor dan akibat ujaran kebencian. Menurut dia, isu ujaran kebencian menjadi masalah global yang menciptakan ketegangan, bahkan konflik baik antaragama maupun antarbangsa.
Dalam Islam, kata Din, seorang muslim dianjurkan untuk mengatakan ucapan yang baik atau lebih baik diam.
"Ujaran kebencian yang memenuhi jagat manusia, baik bentuk fobia terhadap sesuatu agama seperti islamofobia maupun labelisasi terhadap sesuatu kelompok adalah sumber malapetaka peradaban," kata Mantan Ketua Umum MUI tersebut.
"Pelaku-pelakunya adalah kaum perusak." sambung Din.
Baca Juga: Tak Sudi Dicap Teroris, Massa Simpatisan UAS Balas Sikap Singapura: Tindakan Islamofobia!
Ia pun menuturkan bahwa umat manusia sudah waktunya mencintai kebenaran dan kedamaian untuk bangkit bersama melawan kelompok pengecut tersebut, seperti para buzzer, baik yang bekerja karena kebodohan maupun yang menjadikannya sebagai mata pencaharian.
Ia menyarankan agar umat menanggapi ujaran kebencian dengan tertawa sambil mendoakan mereka mendapatkan hidayah.
Bagi orang-orang yang sudah keterlaluan, Din mengatakan bahwa mereka pantas diadukan ke ranah hukum. (Antara)
Berita Terkait
-
Tak Sudi Dicap Teroris, Massa Simpatisan UAS Balas Sikap Singapura: Tindakan Islamofobia!
-
Pelarangan UAS Masuk Singapura Dianggap Legislator PKS sebagai Ekspresi Islamofobia
-
Ustaz Abdul Somad Dideportasi Diduga Sebarkan Ajaran Ekstrimis, Fadli Zon: Singapura Terpapar Islamofobia
-
Profil Partai Pelita, Partai Baru yang Didirikan Oleh Din Syamsuddin
-
Mengenal Apa itu Partai Pelita yang Didirikan oleh Din Syamsuddin
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
5 Mobil Bekas Terbaik untuk Setiap Kebutuhan, Kabin Lapang dan Serba Hemat
-
Bakal Dirilis Global, Inilah Spesifikasi Vivo X300 dan X300 Pro
-
Rejeki Dadakan Akhir Pekan, 5 Link Pembagian Saldo ShopeePay Siap Bikin Tajir Mendadak
-
Promo Spesial PLN: Diskon Tambah Daya 50 Persen dan Voucher Listrik Gratis
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Tema Sumpah Pemuda, Gelorakan Nasionalisme