Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 22 Mei 2022 | 18:38 WIB
Film KKN di Desa Penari. [Instagram]

Maka itu, sejumlah warga kini berikhtiar untuk menagih janji kepada sejumlah kru dan produser film KKN Desa Penari. Terlebih, sebelumnya mereka pernah dijanjikan akan nonton bareng film tersebut secara bersama-sama di bioskop, tepat saat film itu diputar.

"Dulu mereka janji, katanya kami warga Ngluweng, yang membantu proses syuting dan jadi figuran, akan diajak ke bioskop nonton film gratis. Tapi sampai filmnya viral sekarang, ternyata belum diajak. Tapi kami maklum mungkin mereka lupa karena jadwal pemutarannya mundur terus karena pandemi," kata Istri Rahayu.

Lebih lanjut, Istri Rahayu mengaku, bahwa sejak selesai proses syuting hingga saat ini, belum ada perwakilan dari produser atau kru film yang datang lagi ke dusun mereka.

Menurut Istri, sejak film KKN Desa Penari viral, sudah ada produser film layar lebar lain yang menghubungi dirinya ingin produksi film lagi. Namun, ia tidak mengetahui film apa yang akan diproduksi kali ini.

"Orang itu minta dicarikan lokasi joglo, tetapi joglonya terbuka. Sudah ada yang cocok kemarin, cuma tidak tahu syutingnya kapan," katanya lagi.

Sebelumnya, warga lokal pemeran figuran film KKN Desa Penari dikabarkan mendapat upah murah.

"Saya itu didapuk (dilibatkan) jadi hantu. Selain itu saya juga ikut jaga di sini. Ternyata capek ikut syuting itu," ujar Subardo.

"Bayangkan mata tak boleh berkedip dalam waktu yang lama. Kami dibayar Rp75 ribu sekali pengambilan gambar," sambungnya.

Load More