Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 18 Februari 2022 | 08:19 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Novel juga mengungkapkan kemarahannya melihat KPK tidak bekerja sebagaimana mestinya.

“Sbg masy sy marah ketika KPK yg punya mandat berantas korupsi justru tdk bekerja semestinya, & spt melindungi pelaku2,” tulis Novel dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (18/2/2022).

Tidak hanya Novel Baswedan yang menyoroti mars dan himne KPK tersebut, tokoh NU, yakni Umar Hasibuan juga menanggapi perilisan lagu KPK tersebut dengan nada kemarahan.

“Kalian gak merasa marah saat @KPK_RI dibikin kayak perusahaan pribadi ketuanya,” tulis pria yang akrab disapa Gus Umar tersebut.

Gus Umar melihat Ketua KPK memperlakukan KPK layaknya perusahaan pribadi. Gus Umar menilai KPK berlebihan, sampai membuat himne segala. Padahal, lanjutnya, seorang presiden sekalipun tidak membuat himne.

“Bayangkan ada pula institusi pakai lagu mars dan hymne KPK. Sdh itu yg ciptakan istri ketuanya pula. Sekelas presiden sj gak pakai hymne. Pdhl KPK itu bs dibubarkan presiden,” cuit Umar Hasibuan menanggapi perilisan himne dan mars KPK.

Load More