Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 07 Februari 2022 | 15:16 WIB
Pelaku pemerkosaan serta pembunuhan seorang remaja inisial VRM di Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak. [Suara.com/Alfat Handri]

SuaraRiau.id - Polres Siak tak butuh waktu lama untuk menangkap pelaku pembunuhan seorang remaja Vebby (16) yang jasadnya ditemukan dikubur di kebun sawit.

Tersangka merupakan anak di bawah umur berinisial SAS (16) warga Kampung Benteng Hilir, Mempura, Siak.

Kapolres Siak AKBP Gunar Rahardiyanto mengatakan SAS (16) ditangkap 12 jam setelah jenazah Vebby ditemukan oleh warga. Pelaku ternyata pernah menjalin hubungan asmara dengan korban.

Garis polisi TKP penemuan jasad SMA di Siak. [Ist]

"Jam 01.00 Wib pelaku berhasil kami amankan," kata Kapolres Siak AKBP Gunar Rahardiyanto.

Kronologis terjadinya pemerkosaan dan pembunuhan itu bermula dari korban yang berusaha meminjam uang kepada temannya bernama Aman.

Rencananya, uang itu akan digunakan korban untuk membayar hutang dengan temannya yang berada di Pekanbaru.

"Melalui mesengger, korban meminjam Rp 500.000 kepada Aman, uang itu akan digunakan Vebby untuk membayar hutangnya," terang Kapolres.

Namun, lanjut Kapolres, handphone milik Aman ternyata tidak berada di tangannya melainkan di tangan pelaku.

Mendapati chat tersebut, pelaku membalas pesan dari korban menggunakan handphone milik Aman. Pelaku juga menjanjikan akan meminjamkan uang Rp500.000 itu.

"Bermula dari chatting tersebut peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan itu terjadi," jelasnya.

Korban diajak ke rumah pelaku, di tengah perjalanan tepatnya di kebun sawit milik orangtuanya, pelaku memberhentikan sepeda motor.

Pelaku beralasan, uang yang akan dipinjamkan itu milik ibunya yang sedang berada di pondok di kebun sawit.

"Jadi pelaku beralasan kalau uang Rp 500.000 ribu itu dipinjam melalui ibu pelaku. Dan ibu pelaku berada di pondok kebun dan ingin langsung bertemu dengan korban," kata ungkap Kapolres.

Termakan bujuk rayu pelaku, korban pun turun dan sepeda motor dan pergi bersama pelaku menuju pondok di kebun sawit milik orangtua korban.

Sesampainya di pondok, korban langsung dicekik oleh pelaku. Saat sedang lemas akibat dicekik, pelaku sempat menyetubuhi korban sekali. Setelah itu kembali mencekik korban hingga tak bernyawa.

"Korban dicekik pelaku menggunakan ikat pinggang. Mengetahui korban sudah tak bernyawa, pelaku menyayat tangan korban menggunakan pisau. Dibuat seolah-olah korban bunuh diri," beber Kapolres.

Aksi keji tersebut tidak sampai disitu, pelaku menyeret dan membuang tubuh korban ke semak-semak dengan ditutup ranting pohon.

Setelah itu, pelaku pergi ke rumah Aman dan menginap di rumah temannya itu.

Esoknya, pelaku mengajak adik Aman untuk membawa cangkul. Namun, adik Aman itu tidak mengetahui adanya peristiwa pembunuhan tersebut.

"Jadi pelaku mengajak adik temennya itu untuk membawa cangkul. Tapi adiknya itu tidak mengetahui adanya peristiwa pembunuhan tersebut. Ia hanya disuruh menjaga sepeda motor saja ditepi jalan," tambah Kapolres.

Cangkul yang digunakan pelaku untuk menggali kubur sempat rusak. Bahkan beberapa kali pelaku meminjam cangkul milik warga setempat yang juga tengah berkebun tidak jauh dari lokasi pembunuhan.

"Jadi karena cangkulnya rusak pelaku beberapa kali meminjam cangkul warga lainnya. Setelah itu menggali lubang sedalam 40 sentimeter untuk mengubur korban," kata Gunar.

Sementara itu, SAS (16) pelaku pemerkosaan dan pembunuhan yang menghilangkan nyawa seorang remaja itu mengaku menyesali perbuatannya.

"Saya menyesal melakukan itu," kata SAS di Mapolres Siak.

Ia juga mengaku, ia tega membunuh karena takut ketahuan karena sudah memperkosanya.

"Takut ketahuan makanya saya bunuh," kata SAS.

Diketahui, Vebby merupakan mantan kekasih dari SAS. Bulan November 2021 hubungan asmara mereka sudah kandas.

Kontributor : Alfat Handri

Load More