Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 10 Januari 2022 | 19:24 WIB
Anies Baswedan tanggapi cibiran orang terhadapnya. [youtube]

SuaraRiau.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belakangan disebut kerap menyerang kebijakan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Publik melihatnya PSI dan Ketua Umumnya Giring Ganesha ingin mendegradasi Anies Baswedan. Namun, pengamat politik Tony Rosyid menganalisa hal berbeda.

Tony menyebut manuver PSI dan Giring terus menyerang Anies itu sesungguhnya adalah instrumen untuk manuver partai anak muda tersebut.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dalam acara puncak HUT ke-7 PSI dari siaran langsung Youtube PSI, Rabu (22/12/2021). [Suara.com/Ummi Hadyah]

Menurut Tony, PSI menyerang Anies Baswedan lantaran ingin mencuri pendukung PDI Perjuangan. Ia mengibaratkan manuver PSI serang Anies ini ibarat permainan sepakbola.

Jadi cara terbaik bagi PSI untuk mengejar ketinggalan adalah menyerang dan mendapatkan tepuk tangan penonton, supaya makin semangat mainnya.

Tony menilai PSI dan Giring menyerang Anies itu adalah untuk mencuri suara pendukung PDIP, bukan untuk menjatuhkan Anies. Dia melihat manuver Giring dan PSI menyerang Anies adalah cara untuk mencuri perhatian pendukung Jokowi untuk beralih ke PSI.

Tentunya manuver PSI menyerang Anies dan berhadapan dengan pendukung setia pria yang kini Gubernur DKI Jakarta itu bukan tanpa perhitungan matang.

Ia yakin ada tujuan sebenarnya dari PSI.

"Berhadapan dengan para pendukung Anies, PSI telah masuk di kubu para pendukung PDIP. Kalau sudah ada di dalam kubu para pendukung PDIP, akan relatif lebih mudah bagi PSI menggeser dukungan kader PDIP ke PSI. Cara yang jitu," ungkap Tony dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Senin (10/1/2022).

Tony mengatakan PSI sesungguhnya fokus menyasar para pendukung PDIP. Sebab dengan menyerang Anies adalah cara yang dipilih, dan sepertinya cukup efektif.

"Boleh jadi, bukan karena Giring nggak suka sama Anies. Ini hanya soal pilihan strategi untuk PSI. Ah, kayak anda gak tahu saja watak para politisi kita," kata Tony.

Dari sisi lain, Tony melihat, serangan PSI ke Anies ini justru menguntungkan pendukung Anies. Jadi sama-sama untung.

Serangan PSI terhadap Anies ini akan mensolidkan pendukung Anies, dan balik menyerang PSI.

"Terlihat seru, tapi semua punya kalkulasi politiknya. Semakin diserang, PSI juga merasa diuntungkan. Popularitas naik, simpati dari kelompok pendukung PDIP didapat," kata Tony.

Tony berpandangan saling serang antara PSI dan para pendukung Anies memang tidak menguntungkan bagi PDIP. Ceruk PDIP lama kelamaan akan kegerus oleh PSI.

"Jika hal ini dibiarkan, PDIP akan banyak kecolongan suara di Pileg 2024. Kesimpulannya lawan sesungguhnya bagi PSI adalah PDIP. Anies hanya instrumen untuk mengambil suara dari PDIP," jelasnya.

Load More