SuaraRiau.id - Pengakuan mengejutkan dilontarkan dari seorang pegawai bank yang mengaku jadi pekerja seks komersial atau PSK.
Sebut saja Indah (30). Ia mengaku sambil bekerja di PSK online bukan karena uang semata. Namun, menurutnya daripada gratis mendingan berbayar.
Tak hanya itu, ia menjadi PSK juga hanya sekadar memenuhi kebutuhan seks atau memuaskan nafsunya.
Saat ditemui di sebuah mal kawasan Jakarta Selatan, Indah mengaku bahwa sudah lebih dari cukup jikalau menilik penghasilan lantaran dirinya seorang wanita karier.
Di tempat kerjanya, ternyata jabatan Indah pun sudah cukup lumayan.
“Saya bukan memanfaatkan, tapi daripada ngasih gratis mendingan saya cari (duit) saja sekalian,” kata Indah dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com pada Selasa (14/12/2021).
Indah pun lebih berpikir bahwa seks itu bagian dari gaya hidup, bukan karena kebutuhan ekonomi. Oleh karena itu, ia pun lebih selektif memilih tamu kencan dengan tarif ala kadarnya, yang penting kebutuhan seksnya sudah tersalurkan.
“Kenapa selektif? Karena saya takut yang booking kawan kerja.” ujar dia.
Sementara itu, untuk urusan mempromosikan diri, ibu dua anak tersebut menggunakan aplikasi pertemanan dan tak pernah memasang wajahnya di sana.
Namun, bila pria hidung belang sudah sangat ia percaya, maka barulah Indah memberikan nomor pribadinya yang memang dikhususkan untuk melakukan transaksi esek-esek.
“Kalau sudah yakin, baru aku kasih nomor, baru kita video call dan atur ketemuan,” terang Indah.
Saat disinggung tarif kencan, sebenarnya Indah bukan tipe wanita yang ‘berjualan’. Baginya, ada tamu ya dilakoni, kalau tak ada juga tidak dipaksakan.
Sebab, ia katanya juga harus memikirkan jam kerjanya di bank. Maka tak heran, ia hanya membanderol sekitar Rp 500 ribu untuk sekali kencan karena sekali lagi, bukan uang yang dicari, yang terpenting syahwatnya tersalurkan.
“Jam mainnya hanya bisa selepas pulang kerja, antara pukul 18.00-21.00 WIB.” sebut dia.
Untuk tempat bercinta, Indah memilih hotel ketimbang menyewa apartemen yang menurutnya kurang aman.
Lalu demi menjaga kesehatan di bagian vitalnya lantaran bergonta-ganti pasangan, Indah mengaku rutin memeriksakan kesehatan di salah satu dokter yang sudah menjadi langganannya.
Menurutnya, mengatur rutinitas pekerjaannya di bank dan nyambi PSK online tidaklah sulit, apalagi dua anaknya sudah dijaga baby sitter.
Sedangkan orangtuanya berada di kampung halaman dan telah dicukupi berbagai kebutuhannya.
Berita Terkait
-
Heboh WNI Ditangkap Aparat Malaysia karena Bekerja Jadi PSK, BP3MI Turun Tangan
-
Gus Miftah Pernah Bahas Tarif PSK vs Suara Rakyat, Netizen: Pengajian Kok...
-
Terbongkar! Sindikat Uang Palsu di Sulsel Libatkan Pegawai Bank dan Petinggi Kampus UIN Alauddin
-
Deretan Kontroversi Andre Rosiade: Mulai dari 'Jebak' PSK hingga Kasih Lisensi Rumah Makan Padang
-
Bank Gadungan Bikin Heboh India, Beroperasi 10 Hari Tipu Nasabah Hingga Ratusan Juta
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Inovasi Tradisi: Perjalanan Songket PaSH di BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Terus Menuju Pasar Dunia
-
Viral Dugaan Perselingkuhan Dua ASN Imigrasi Pekanbaru Berujung Lapor Polisi
-
Hijaukan Pesisir, PT PNM Bersama Relawan Bakti BUMN Tanam 1.000 Mangrove
-
Kasus Dugaan Korupsi SPPD Fiktif Berlanjut, Muflihun Kembali Diperiksa Polda Riau
-
Video Pasien 'Ditolak' Berobat di Siak Ternyata Benar Adanya, Puskesmas: Miskomunikasi