Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 10 September 2021 | 19:50 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim saat acara Lepas Sambut di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10). [Suara.com/Arya Manggala]

Trubus mengungkapkan bahwa kebijakan itu sangat kontra produktif dan tidak seharusnya dilakukan di masa sulit seperti sekarang ini.

Padahal, kata dia, anggaran tersebut dapat digunakan untuk program yang lebih bermanfaat, sebagai contoh memberikan beasiswa kepada sejumlah siswa yang terdampak pandemi Covid-19.

“Kebijakan yang kontra produktif, artinya anggaran sebesar itu lebih baik untuk mereka anak-anak yang terpaksa ditinggal orang tuanya meninggal karena terserang Covid dan mereka masih dalam sekolah, maksudnya memberikan beasiswa kepada mereka-mereka semua,” kata Trubus seperti dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (10/9/2021).

Trubus menilai bahwa renovasi ruangan kantor tidak penting untuk dilakukan di masa sulit seperti ini.

Ia juga mengatakan tidak ada sense of crisis terkait renovasi yang akan dilakukan pada ruang private atau ruang Nadiem, semi private, ruang public dan service tersebut.

“Sense of crisis itu kan harusnya dia peduli pada masyarakat yang lagi kesusahan karena pandemic covid dan sebagainya,” tutur Trubus.

“Harusnya dia memberikan keringanan-keringanan peserta didik, murid-murid yang di daerah perbatasan, desa-desa, atau di daerah yang terbatas internet,” sambungnya.

Load More