Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 14:57 WIB
Taliban mengklaim telah merebut banyak wilayah Afghanistan

“Saya 15 (Agustus) pagi masih berangkat bekerja dan melihat situasi di jalan yang luar biasa dari apa-apa yang saya pernah lihat di tahun-tahun sebelumnya atau selama Juli.” sambung WNI tersebut.

Dia bersama rekan-rekannya mengaku sempat khawatir jikalau kekuasaan kembali jatuh ke tangan Taliban, kemungkinan kekerasan puluhan tahun silam akan berulang.

Apalagi menurutnya, sebagian warga Afghanistan kian berani menunjukkan dukungan terhadap Taliban.

“Begitu tahu pasukan Taliban ada di batas pinggir Kota Kabul, bukan cuma kami aja yang panik. Semua, seluruh penduduk panik,” paparnya.

“Bayangin, Kabul itu jalan-jalannya tidak beraturan, jalan-jalan kecil, jalan besar juga semrawut, jalannya juga tidak bagus,” imbuh sang WNI itu.

Menurutnya semua turun ke jalan untuk kabur menyelamatkan diri, namun Kabul itu sudah dikuasai Taliban.

Usai merebut ibu kota dan menduduki Istana Kepresidenan, pasukan Taliban melakukan patroli ke rumah-rumah penduduk.

“Ya memang sih kami dicek tiap rumah, diketok pintunya, ‘bagaimana kondisinya kalian? Baik, sehat? Pihak laki-lakinya di sini apa pekerjaannya?'” ungkap sang WNI menirukan.

“Mungkin mereka (Taliban) akan mencari tahu apakah penghuni yang mereka patroli itu adalah bagian dari personel Pemerintah, kayak gitu.” ucapnya.

Tak hanya itu, milisi Taliban juga melucuti senjata polisi di kantor-kantor kedutaan, perwakilan asing dan, kantor badan internasional lain.

Load More