SuaraRiau.id - Pandemi Covid-19 hingga kini belum mereda, sejurus dengan hal itu sejumlah pernyataan yang menyebut bahwa virus itu berasal dari kebocoran sebuah laboratorium di Wuhan, China.
Pernyataan tersebut kemudian menimbulkan tanda tanya, terutama di masyarakat awam. Apakah benar bahwa virus corona berasal dari kebocoran laboratotium di Wuhan atau bukan?
Menanggapi hal itu, pakar penyakit menular utama di Geneva University Hospitals, Didier Pittet membantah.
“Kami benar-benar tidak memiliki bukti bahwa virus ini atau virus lainnya dibuat di laboratorium. Topik ini telah banyak dibahas. Terutama sejak itu terjadi di China. Tetapi orang sering lupa bahwa bakteri perusak pertama yang keluar dari laboratorium terjadi di Amerika Serikat,” kata Didier Pittet, Senin (2/8/2021), disitat dari Hops.id--jaringan Suara.com.
Mengutip Global Times, menurutnya, pertanyaan apakah mungkin ada kebocoran virus berbahaya dari laboratorium di Wuhan karena ketidakmampuan atau tingkat keamanan yang tidak memadai cenderung lebih bersifat politis.
“Tuduhan bahwa virus Covid-19 bocor dari laboratorium di kota Wuhan, China Tengah, lebih bersifat politis,” kata penemu hand sanitizer tersebut.
Diketahui pada bulan Maret lalu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengeluarkan laporan pertama dari misi pencarian fakta ke China, yang sampai pada kesimpulan bahwa kemungkinan virus bocor dari laboratorium di Wuhan sangat rendah.
Para ahli mengatakan bahwa ada kemungkinan besar bahwa virus tersebut ditularkan ke manusia dari kelelawar melalui hewan lain.
Namun, pada bulan Mei, Presiden AS Joe Biden memerintahkan komunitas intelijen AS untuk memeriksa kembali asal-usul virus corona dan menentukan apakah penyakit itu bocor dari laboratorium atau menyebar dari hewan yang terinfeksi ke manusia.
China sendiri telah membantah klaim kebocoran laboratorium dan mendesak AS dan sekutunya untuk berhenti mempolitisasi masalah ini.
Beijing juga telah menegaskan komitmennya untuk menemukan kebenaran di balik asal-usul virus dengan mitra global berdasarkan pendekatan ilmiah.
Berita Terkait
-
10 Manuskrip Misterius Tak Bisa Diterjemahkan Hingga Kini, Simpan Rahasia Tentang Peradaban?
-
Bapanas Pastikan Anggur Muscat di Indonesia Aman Dikonsumsi: Bebas dari Residu Pestisida
-
Rahasia Foto Cantik Terungkap: Inovasi Sinyal Profesor Unhas Guncang Dunia
-
7 Rekomendasi Film Dokumenter Tiongkok di Vidio, Punya Beragam Topik!
-
Ilmuwan Sebut Lapisan Ozon Kian Menipis, Efeknya Bikin Penuaan Dini Hingga Kanker
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
Terkini
-
Lewat Vokasi, PHR-Pemprov Riau Sinergi Tingkatkan SDM Masyarakat
-
Belasan Orang Jadi Tersangka Penyerangan Car Wash di Pekanbaru, Dalang Kerusuhan Buron
-
Perusakan Car Wash di Pekanbaru: 4 Orang Ditangkap, yang Lain Masih Diburu
-
Dirsamapta Polda Riau Apresiasi Polres Siak Terkait Kesiapan Pengamanan Pilkada
-
Liong Tjai Diburu Polda Riau Terkait Kasus Korupsi di Indragiri Hilir