SuaraRiau.id - Dokter Tirta Mandira Hudhi baru-baru ini menyinggung soal satu rencana pemerintah terkait larangan mudik lebaran tahun ini.
Dokter Tirta menduga, aturan larangan mudik dibuat untuk menumbuhkan citra baik seakan-akan pemerintah sedang berusaha keras memutus penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Dalam video, Dokter Tirta sebelumnya mewanti-wanti penonton, bahwa dirinya bukan anti terhadap pemerintah.
Di video berjudul ‘Dr Tirta on Wheels’ di saluran Youtube The Leonardo’s, influencer tersebut mengungkapkan bahwa pernyataannya murni hasil pengamatan dia selama di lapangan.
Dr Tirta mengatakan, pemerintah sebenarnya tak bersungguh-sungguh memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melalui larangan mudik.
Melainkan, kata dia, mereka hanya ingin melempar kesalahan ke masyarakat seandainya penambahan kasus usai lebaran tiba-tiba meledak.
“Disclaimer nih, gue bukan cebong dan bukan kadrun. Prediksi gue, awal mulanya larangan mudik ini kayak menegakkan pedang basah. Karena pemerintah yakin, ini pasti naik. Nah, ketimbang disalahin terus, mereka buat kebijakan ini,” ujar Tirta dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (7/5/2021).
Ia mengatakan bahwa larangan tersebut dibuat agar pemerintah tak disalahkan dengan angka Covid-19 yang terus melonjak.
“Jadi begini. Misalnya, enggak ada larangan mudik, terus angka Covid-19 naik, yang disalahin pemerintah. Nah, pemerintah mikir nih, daripada terus-terusan disalahin, mereka bikin larangan (mudik), jadi yang disalahin siapa? Ya pemudik,” lanjutnya.
Seperti yang telah disinggung di awal, Dokter Tirta menduga ada upaya lempar kesalahan dari pemerintah kepada masyarakat. Padahal, dalam situasi seperti sekarang, prinsip tersebut sepatutnya di buang jauh-jauh, mengingat pandemi merupakan musuh bersama.
“Jadi, (aturan itu dibuat) dengan harapan kalau angka Covid-19 naik, yang disalahin yang nekat mudik. That’s it, jadi ada blameful di sini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, dr Tirta secara tegas menolak aturan tersebut. Sebab, menurutnya, semua itu hanya sekadar gimmick pemerintah.
Di satu sisi, mereka melarang masyarakat mudik ke kampung halaman, namun di sisi lain transportasi umum di perkotaan selalu padat dan tidak mematuhi prokes yang berlaku.
“Ini nih kayak memadamkan kebakaran, tapi cuma pakai selang air. Pada akhirnya, (kalau angka Covid-19) naik, yang disalahin nanti yang mudik,” terangnya.
Dr Tirta mengaku sempat bertemu polisi untuk mendiskusikan masalah tersebut. Dia berkisah, polisi sebenarnya lelah terus-terusan menjaga dan membentengi masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman, namun mau tak mau, mereka harus melakukannya.
Berita Terkait
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
9 Cara Membedakan Sepatu Adidas Samba Ori dan KW Menurut Dokter Tirta agar Tidak Tertipu
-
Jangan Anggap Remeh! Padel Bukan Olahraga Santai, Ini Kata dr Tirta Soal Risiko Blackout
-
Kelebihan dan Kekurangan Sepatu Lari Desle Menurut Dokter Tirta, dari Harga hingga Kualitas
-
Rekomendasi Sepatu Running Desle dari Dokter Tirta, Mirip HOKA Tapi Harga Jauh Lebih Masuk Akal
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
6 Daftar Mobil Bekas Toyota Dua Pintu: Legenda Sejati yang Siap Ngebut
-
Kabar HP Xiaomi Bakal Punya Baterai Berkapasitas 9.000 mAh
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
-
5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
-
5 Pilihan Mobil Bekas 100 Jutaan: Kabin Luas, Fitur Keren untuk Keluarga