SuaraRiau.id - Seekor buaya moncong panjang atau sinyulong ditemukan di kebun sawit milik warga di Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah, Kuantan Singingi (Kuansing) pada Jumat, 19 Maret 2021 lalu.
Pemilik kebun sawit bernama Helpi Tri Andika terkejut lantaran hewan yang dikenal pemakan ikan tersebut berada di parit gajah kebunnya.
Dari keterangannya kepada seorang anggota Polres Kuansing, Bripka Epit Yulius, awalnya pemilik kebun Helpi Tri Andika menebas semak yang ada dalam parit gajah.
"Saat tengah asik menebas (membersihkan parit gajah,red), tiba-tiba dia dikejutkan dengan penampakan seekor buaya sedang berada dalam parit gajah," cerita Bripka Epit Yulius dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com.
Lalu warga tersebut menangkap buaya itu dan dibawa ke pondok kebun sawit.
"Hari Jumat (19/3/2021) itu ditemukan, lalu dia bawa buaya tersebut. Karena ada cerita dari keluarganya kalau dulu Datuknya seorang pawang buaya, mana tahu nanti berubah, maka dibiarkan buaya itu bermalam di kebunnya," kata Epit mendengarkan cerita warga tersebut.
Melihat buaya tersebut tidak berubah setelah beberapa hari dibiarkan. Maka warga tersebut minta buaya Sinyulong diserahkan kepada pihak berwenang.
"Maka saya bantu hubungkan dengan pihak BBKSDA, dan tadi (Senin,red) buaya tersebut sudah dijemput oleh pihak BBKSDA," kata Bripka Epit.
Buaya tersebut panjangnya lebih kurang 1,5 meter.
"Kalau di kampung namanya buaya Julung-Julung, moncongnya memang panjang," katanya.
Dia menambahkan, cukup banyak yang terheran-heran kenapa buaya ini bisa berada dalam parit gajah kebun sawit milik warga tersebut.
"Banyak yang heran kenapa buaya ini bisa berada di parit gajah kebun milik warga. Karena sungai cukup jauh di sana jaraknya ada 3,5 kilometer," katanya.
Mengutip Wikipedia, panjang buaya jenis ini bisa mencapai 3,5 meter. Bentuk moncong runcing serta sempit. Dan habitat aslinya banyak ditemukan di sungai-sungai pedalaman Sulawesi, Sumatra maupun Kalimantan.
Di sepanjang Sumatera bagian timur, jumlah mereka terus berkurang sebesar 30-40% karena perburuan, penebangan, kebakaran, dan pertanian. Spesies ini terdaftar sebagai Rentan pada Daftar Merah IUCN, karena populasi global diperkirakan hanya kurang dari 2.500 individu dewasa.
Berita Terkait
-
Viral, Kotak Bekal Bekas Skincare Lidah Buaya Bikin Publik Melongo
-
Sempat Hilang, Mandor Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kebun Sawit
-
Harga Sawit Lagi Meroket, Petani Riau Malah Bilang Begini
-
Kawanan Gajah Masuk ke Kebun Sawit Warga di Kuansing
-
Pria yang Sempat Hilang Ditemukan Membusuk di Kebun Sawit Pelalawan
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Popok Sampah Jadi Berkah: UMKM Binaan BRI Ciptakan Inovasi Ramah Lingkungan & Berdayakan Disabilitas
-
Jangan Panik! Transaksi BRI Aman & Lancar saat Libur Maulid Nabi karena Weekend Banking
-
BRI Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Sambangi dan Sapa Nasabah Secara Langsung
-
Pemprov Riau Siapkan 2 Lokasi Program Transmigrasi, untuk Siapa?
-
Khariq Anhar Jadi Tersangka UU ITE usai Unggah Konten Manipulasi soal Demo