SuaraRiau.id - Objek wisata sejarah di Riau yang cukup terkenal adalah Candi Muara Takus. Candi yang terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau ini merupakan peninggalan peradaban agama Budha yang terlihat dari adanya stupa.
Candi tersebut dibangun pada masa kerajaan Sriwijaya, ada banyak kesamaan ornamen dengan yang berada di Negara Myanmar, Vietnam, Sri Lanka, serta India.
Untuk menjangkau lokasi ini, jaraknya dari Pekanbaru, Ibukota Provinsi Riau sekitar 128 Km.
Perjalanan menuju Desa Muara Takus hanya dapat dilakukan melalui jalan darat yaitu dari Pekanbaru ke arah Bukittinggi sampai di Muara Mahat.
Dari Muara Mahat melalui jalan kecil menuju ke Desa Muara Takus. Kompleks Candi Muara Takus merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi bernuansa Buddhistis ini merupakan bukti bahwa agama Budha pernah berkembang di kawasan ini.
Kendati demikian, para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi tersebut didirikan.
Setiap akhir pekan, bangunan Candi Muara Takus ini tak pernah sepi pengunjung. Wisatawan dari dalam dan luar daerah sering mengunjungi situs sejarah yang satu ini.
Menurut warga setempat, Budiman, kawasan ini sering dikunjungi wisatawan mulai dari yang hanya sekedar melihat-lihat atau hanya datang untuk berswafoto, foto prewedding, hingga para peneliti dan mahasiswa.
"Biasanya candi ini ramai kunjungan saat akhir pekan," kata Budiman, pekan lalu.
Menurutnya, kawasan ini masih dijaga dan tetap lestari. Kepedulian pemerintah untuk merawat situs sejarah ini membuat kawasan candi muara takus tak terkikis oleh waktu.
Masyarakat setempat juga sadar untuk membantu menjaga ketentraman dan memberikan rasa nyaman kepada para pengunjung destinasi wisata sejarah ini.
"Dengan adanya situs sejarah di daerah ini, kami ya pasti senang, kampung kita jadi terkenal memiliki lokasi bersejarah," kata pemuda 25 tahun tersebut.
Namun di sisi lain, mengenai sejarah candi tersebut dirinya belum menguasai asal usulnya lebih dalam. Kendati demikian, warga setempat, katanya, merupakan masyarakat yang sadar wisata.
Mengulik sejarahnya lebih dalam, ada dua pendapat mengenai nama Candi Muara Takus ini.
Dikutip dari situs Perpustakaan Nasional RI, yang pertama mengatakan bahwa nama tersebut diambil dari nama sebuah anak sungai kecil bernama Takus yang bermuara ke Sungai Kampar Kanan. Pendapat lain mengatakan bahwa Muara Takus terdiri dari dua kata, yaitu “Muara” dan “Takus”.
Berita Terkait
-
Umat Buddha Semarang Larung Pelita di Pantai Marina: Ini Makna Mendalam di Baliknya
-
Wacana CFD Museum Bahari: Solusi Rano Karno Atasi Macet Truk Kontainer dan Gaet Wisatawan
-
CCTV Dicabut, Dua Pelajar Nekat Mencuri di Toko Emas Bangkinang Kampar
-
Mengenal Seni Hidup Sederhana dari Biksu Jepang Lewat Buku Zen: The Art of Simple Living
-
Goa Selomangleng, Wisata Sejarah dengan Panorama Alam Indah di Kediri
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
5 Daftar Mobil Bekas Diesel 4x4 Populer di Indonesia, Bandel untuk Segala Medan
-
3 Mobil Bekas Daihatsu untuk Komunitas Anak Muda: Kabin Luas, Irit dan Fungsional
-
5 Mobil Bekas Murah Andalan Toyota, Pilihan Ekonomis Keluarga Indonesia
-
Dukung Sektor Agribisnis, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi SSMS
-
Mengapa Tengku Buang Asmara dari Siak Tak Terpilih Jadi Pahlawan Nasional?