SuaraRiau.id - Cuaca panas yang terjadi belakangan ini berpotensi besar menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Ramlan mengatakan bahwa secara frekuensi dan intensitas ada beberapa wilayah di Riau yang harus bersiaga agar tidak terjadi kekeringan yang menyebabkan karhutla.
"Saat ini daerah yang harus diwaspadai yaitu terutama Kebupaten Kepulauan Meranti, kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Pelalawan, dan Indragiri Hilir," kata Ramlan, Selasa (16/2/2021).
Menurutnya, pasokan uap air atau pasokan air yang ada di permukaan daerah tersebut sudah sangat tipis, yang artinya dari sekarang harus bersiap siaga walaupun pada tahun sebelumnya ada peningkatan atau tidak terjadi karhutla yang begitu meluas.
Di samping harus siaga lebih awal dan dibantu juga dengan terjadinya perkembangan Enso atau El Nino dan La Nina di wilayah Indonesia secara umum. Kondisi La Nina sendiri artinya menambah pasokan up air di wilayah Indonesia.
"Namun khusus untuk wilayah Riau, karena kondisi wilayah Riau ini berbeda dengan wilayah lain, adapun faktor penentunya adalah garis khatulistiwa," jelasnya.
El Nino dan La Nina, kata Ramlan, merupakan pemanasan permukaan air laut di wilayah pasifik, sehingga penambahan uap air di Indonesia lebih basah, yang dikawatirkan di musim kemarau terjadi El Nino sehingga musim kemaraunya lebih kering.
"Namun kami pantau hingga bulan Juni yang akan datang kondisi Nino dan La Nina berada pada kondisi netral, artinya bahwa di wilayah Riau terjadi musim kemarau yang normal seperti tahun tahun sebelumnya," tuturnya.
Berdasarkan prakirawan cuaca Selasa (16/2/2021), titik panas atau hotspot di Riau sudah terpantau 6 titik.
"Di Kepulauan Meranti 1 titik, di Rokan Hilir 1 titik dan di Kabupaten Indragiri Hilir 4 titik," kata prakirawan BMKG Pekanbaru, Putri Santy S.
Berita Terkait
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Kapolres Siak Pimpin Rakor dan Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla
-
Pakai GeoAI untuk Pantau Hutan dan Karhutla, Indonesia Diapresiasi di Forum Internasional
-
BMKG Kirim Surat ke Jokowi, Peringatkan Potensi Kekeringan dan Karhutla
-
Wanti-wanti Menkopolhukam: El Nino Masih Terjadi Tahun Ini, Karhutla juga Berpotensi Meningkat
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Omzetnya Kini Ratusan Juta, Ini Sukses Kisah Andara Cantika Indonesia Berkat BRI
-
Jalan Lobak yang Amblas Diperbaiki, Dishub Pekanbaru Terapkan Rute Satu Arah
-
Diusut Polda Sejak Juni 2024, Apa Kabar Kasus SPPD Fiktif di DPRD Riau?
-
Lurah di Pekanbaru Dibebastugaskan usai Terjerat Kasus Minta THR ke Pedagang
-
Harta Kekayaan Muhammad Isa Lahamid, Ketua DPRD Pekanbaru Komentari Mobil Dinas Alphard