Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 28 November 2020 | 17:58 WIB
Seorang pengendara sepeda motor melintas di Jalan Nias di perlintasan kereta api yang pada Minggu siang dilakukan penutupan dari akses kendaraan roda empat oleh PT KAI Daop 7 Madiun. (Suara.com/Agus H)

SuaraRiau.id - PT KAI Divre I Sumut mencatat, 30 kecelakaan terjadi di pelintasan sebidang sejak Januari hingga November 2020.

Kecelakaan itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia, 1 orang luka berat dan 20 orang luka ringan.

Mahendro Trang Bawono, Manager Humas PT KAI Divre I Sumut menyebut, masih rendahnya kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas di pelintasan sebidang yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Pihaknya kembali menggelar kegiatan Sosialisasi di Pelintasan Sebidang, yakni JPL 04.

"Kita mengajak seluruh pengguna jalan untuk bersama-sama menaati rambu-rambu yang ada serta lebih waspada saat akan melintasi pelintasan sebidang kereta api," katanya kepada wartawan, Sabtu (28/11/2020).

Baca Juga: Terungkap! Motif Ketua FPI Posting Unggah Foto Megawati Gendong Jokowi

Dalam kegiatan ini dilakukan pembagian sticker dan masker, pembentangan spanduk dan poster berisi himbauan, serta pembagian bunga untuk para pengendara yang melintas.

Ia mengatakan, total pelintasan sebidang di wilayah Divre I SU sebanyak 353, yang terbagi menjadi pelintasan sebidang resmi 92 titik dan liar 252 titik.

"Sedangkan untuk pelintasan tidak sebidang yang telah difasilitasi flyover dan underpass sebanyak 9 titik," ungkapnya.

Saat ini pemerintah daerah juga secara bertahap membangun fasilitas flyover ataupun underpass sejumlah titik untuk meminimalisir kecelakaan lalulintas di pelintasan sebidang.

Kecelakaan di pelintasan sebidang tidak hanya merugikan pengguna jalan tapi juga dapat merugikan PT KAI.

Baca Juga: Ini Tampang Welly, Petinggi FPI Pajang Foto Megawati Gendong Jokowi

"Tidak jarang perjalanan KA lain terhambat, kerusakan sarana atau prasarana perkeretaapian, hingga petugas KAI yang terluka akibat kecelakaan di pelintasan sebidang," jelasnya.

Untuk menekan angka kecelakaan dan korban, masyarakat diharapkan dapat lebih disiplin berlalu lintas, menyadari dan memahami juga fungsi pintu pelintasan.

Pintu pelintasan kereta api berfungsi untuk mengamankan perjalanan kereta api agar tidak terganggu pengguna jalan lain seperti kendaraan bermotor maupun manusia.

Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 72 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta pasal 110 ayat 4.

"Perjalanan kereta api lebih diutamakan karena jika terjadi kecelakaan dampak dan kerugian yang ditimbulkan dapat lebih besar. Maka dari itu pintu pelintasan utamanya difungsikan untuk mengamankan perjalanan KA," pungkasnya.

Load More