SuaraRiau.id - Nyaris 10 bulan sudah pandemi melanda dunia. Situasi ini membuat banyak orang mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan hingga depresi.
Meredakan rasa cemas bisa mulai dari yoga, berolahraga hingga berbincang dengan teman. namun jika tidak membuahkan hasil, berenang atau berendam di air dingin (seperti danau atau laut) bisa menjadi salah satu solusi.
Kesimpulan tersebut berdasarkan studi kasus 2017 terhadap perempuan berusia 24 tahun dengan gejala depresi dan kecemasan.
Para responden perempuan ini ingin lepas dari obat-obatan yang dikonsumsi, dan mencoba pengobatan baru yaitu berenang air dingin di alam terbuka selama dua kali seminggu.
"Meskipun saya tidak menikmati air dingin saat mencobanya, tapi saya merasakan seperti ada beban besar yang terangkat dari pundak saya," ujar perempuan tersebut seperti diwartakan Metro, Jumat (20/11/2020).
Kebiasaan berenang di luar ruangan dengan air dingin juga dilakukan perenang bebas bernama Sam saat merasa stres.
"Saat saya tidak bisa berenang, saya akan mandi air dingin, dan itu punya efek yang sama-sama menjernihkan pikiran," terang Sam.
Beberapa studi kasus ini telah dianalisis oleh tim peneliti dr Heather Massey, Dosen di University of Portsmouth. Peneliti menduga efek ini terjadi karena adanya respon tubuh terhadap air dingin.
"Ketika Anda membenamkan diri dalam air dingin, Anda akan mengeluarkan hormon dopamin dan kortisol," ujar dr. Massey.
Respon dopamin ini memberikan hormon kesenangan dan kortisol memberikan efek adrenalin, sehingga merasa terpacu dan merasa senang secara bersamaan.
Efek ini, menurut dr Massey disebut sebagai post swim high, yang bisa meningkatkan kebugaran dan kekebalan tubuh.
Biasanya tubuh akan merespon air dingin dengan bernapas cepat dan detak jantung berpacu cepat, sehingga meningkatkan tekanan darah.
"Jadi saat pertama kali mencobanya, masuklah perlahan-lahan agar tubuh tidak kaget, dan jangan terburu-buru. Atur napas Anda tetap stabil sehingga bisa tetap bernapas," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Kecemasan Kolektif Perempuan dan Beban Keamanan yang Tak Diakui
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Jangan Dipendam Sendiri! Pemprov DKI Sediakan Psikolog Gratis 24 Jam untuk Warga Jakarta
-
Pemprov DKI Akui Tingkat Depresi di Jakarta Tinggi, Janjikan Peningkatan Layanan Kesehatan Mental
-
Eco-Anxiety Bukan Penyakit: Saat Kecemasan Iklim Menggerakkan Perubahan
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
BRI dan Danantara Bersinergi Bantu Korban Bencana Alam di Pulau Sumatra
-
5 Mobil Suzuki Bekas 50 Jutaan, Mesin Terkenal Bandel dan Perawatan Mudah
-
Daftar Lengkap Daerah Rawan Banjir di Riau, Tetap Waspada!
-
5 Mobil MPV Bekas Tampilan Futuristik dan Elegan, Terbaik untuk Keluarga
-
5 Mobil MPV Bekas Murah dengan Fitur Modern, Nyaman Diajak Jalan Jauh