SuaraRiau.id - Front Pembela Islam (FPI) dan PA 212 yang menggelar aksi mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron, karena dinilai menghina Islam, Senin (2/11/2020).
Aksi ini kemudian ditanggapi politikus PDIP Dewi Tanjung. Dirinya berpendapat, aksi yang disebut aksi bela nabi itu sejatinya berlebihan dan terkesan tak perlu.
Dikutip Suara.com dari Hops.id, dia menantang kelompok seperti FPI dan PA 212, jika benar-benar marah terhadap sikap Emmanuel Macron, mengapa tak sekalian pergi ke Prancis dan berjihad dengan cara berperang?
“Zulkarnaen, Maaher, PA 212, FPI, dan ustaz-ustaz kadrun hanya gede bicara. Mereka enggak berani dan enggak punya nyali pergi perang beneran ke Prancis. Kelompok penjual agama ini hanya jago kandang dan jago keroyokan,” tulis Dewi Tanjung melalui akun Twitter pribadinya, dikutip Senin 2 November 2020.
Lebih lanjut, Dewi juga menjelaskan, berteriak-teriak di depan Kedubes Prancis tidak akan membawa hasil apa-apa, termasuk jika mereka sekadar memboikot produk-produk dari negara tersebut.
Sekali lagi, dia mengingatkan, jika hendak menentang, datanglah ke Prancis untuk berperang.
“Saya mau tantang FPI, PA 212, dan kadrun khilafah yang teriak-teriak boikot produk Prancis, katanya kalian bela Islam dan bela Nabi Muhammad, perang dong ke Prancis sana, bukan hanya berani teriak demo di depan Kedubes Prancis saja. Kadrun bisanya cuma ngomong, tapi nyali enggak ada,” terangnya.
Wanita yang acap bersuara di media sosial itu menambahkan, seandainya ada kelompok Islam yang berniat jihad ke Prancis namun terhalang biaya, dia siap menanggungnya.
Sebab, Dewi penasaran, bagaimana jadinya jika mereka bertempur menghadapi tentara dari negara beribu kota Paris tersebut.
“Saya bisa aja sih ngeberangkatin kadrun-kadrun ke Prancis. Mereka kan selalu teriak-teriak mau jihad, nyali para kadrun ini kalau berhadapan langsung dengan tentara pemerintah Prancis kayak apa? Tapi, saya mikir lagi, uangnya lebih baik saya pakai untuk bangun masjid sama panti asuhan saja,” tegasnya.
Tak perlu boikot
Dewi Tanjung mengatakan, tidak ada korelasi antara sikap Presiden Emmanuel Macron terkait penghinaan Nabi Muhammad dengan pemboikotan produk-produk buatan negara tersebut.
Sebab, produk itu sudah ada sejak lama sebelum Macron menjabat sebagai orang nomor satu di Prancis.
“Yang menghina Nabi Muhammad SAW kan Presiden Prancis. Lalu, apa hubungannya dengan produk-produk Prancis? Produk-produk ini sudah lebih dulu berbedar di dunia sebelum Macron jadi presiden. Kalau saya tetap aja pakai produk-produk ini,” tambahnya.
Dewi mengaku cukup memahami kemarahan umat Islam terkait karikatur Nabi Muhammad yang dimuat di majalah Charlie Hebdo.
Namun, kata dia, hingga saat ini tak ada yang mengetahui rupa sesungguhnya manusia mulia tersebut. Sehingga, gambaran yang dimuat di Charlie Hebdo sama sekali tak merefleksikan sosok nabi.
Berita Terkait
-
Kenapa FPI Dibubarkan? Kini Pecah Bentrok dengan PWI-LS Saat Habib Rizieq Ceramah di Pemalang
-
Sempat Disetop Gegara Pertemuan Prabowo-Macron, CFD di Jakarta Kembali Dibuka Pekan Ini
-
Heboh Prabowo Disebut Ngebir saat Gala Dinner Bareng Macron, Istana: Itu Sari Apel
-
Prabowo Semringah usai Macron Ucap Pepatah 'Sedikit Demi Sedikit, Lama-lama jadi Bukit', Sinyal Apa?
-
Momen Presiden Macron Selfie Bareng Pelajar saat Berkunjung ke UNJ
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Bermotor Diperpanjang di Riau, Sampai Kapan?
-
Kinerja Positif, QLola by BRI Catat Volume Transaksi Rp5.970 Triliun
-
Dihadiri Wapres Gibran, Gubri Wahid Perintahkan SF Hariyanto Buka Festival Pacu Jalur
-
Lama Sekali, Mengapa Tersangka Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau Belum Diungkap?
-
PNM-BAZNAS Kolaborasi Layani Negeri, Salurkan 6 Ambulans Gratis untuk Masyarakat