SuaraRiau.id - Hadirnya Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam rapat Persiapaan Pendirian Partai Islam Ideologis (PII) atau "Masyumi Reborn" di Pekanbaru pada Selasa (27/10/2020) lalu menjadi perhatian publik.
Menanggapi hal tersebut, inisiator Masyumi Reborn Provinsi Riau, Wan Abu Bakar buka suara.
Menurut Wan Abu, peran Ustaz Abdul Somad dalam rapat pendirian Masyumi Reborn Provinsi Riau, Wan menyebut dai kondang itu berperan selaku motivator.
"Ustad Somad memberikan motivasi bahwa sudah waktunya, kita menyatukan suara umat Islam ini. Supaya umat Islam jadi penentu dalam negara ini," terangnya, Sabtu (31/10/2020).
Selain menanggapi peran UAS, ia juga menjelaskan bahwa Deklarasi Masyumi Reborn bakal digelar usai deklarasi nasional 7 November 2020 mendatang.
Sementara, jika tidak ada halangan maka deklarasi Provinsi Riau bakal menyusul deklarasi Masyumi Reborn level nasional.
"Insyallah usai deklarasi di Jakarta 7 November, mungkin nanti akan diikuti deklarasi di Provinsi Riau seterusnya sampai level kabupaten," ujar mantan Gubernur Riau ini.
Sebelumnya, Wan Abu menyebut rapat pendirian Masyumi Reborn tempo hari di Kota Pekanbaru membahas dinamika politik Indonesia.
Umat Islam, sambungnya, idealnya memahami bagaimana menerapkan nilai-nilai keislaman pada kehidupan bernegara.
"Jadi Islam bukan hanya mengurus urusan muamalah saja tapi juga soal siasah (politik) dan kekuasaan. Jadi kadang-kadang umat Islam itu timpang dalam memahami ini," jelasnya, Kamis (29/10/2020).
Melihat fenomena tersebut, jelasnya, maka diperlukan partai yang dapat menampung aspirasi itu. Partai tersebut kehadirannya harus menutup kekurangan partai-partai yang ada saat ini.
"Inisiator Masyumi di Jakarta menilai partai-partai yang ada saat ini tidak dapat diharapkan menyuarakan kepentingan terutama soal penegakan syariat," tekannya.
Penjelasan sahabat UAS
Tak hanya inisiator deklarasi, sahabat UAS Tatang Yudiansyah, menampik anggapan UAS terlibat politik praktis.
Tatang menjelaskan hadirnya UAS dalam rapat tersebut sebatas memberi pencerahan pada peserta rapat kala itu.
"Saat itu UAS memaparkan bagaimana pandangan Islam terhadap politik. Jadi harus diluruskan, jangan sampai masyarakat salah persepsi," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Polda Metro Jaya Sita Ijazah Sarjana Jokowi
-
Tuntas! Ini Momen Jokowi Selesai Jalani Pemeriksaan di Mapolresta Solo
-
7 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan RAM 12 GB Memori 512 GB, Performa dan Kamera Handal
-
Tiba di Mapolresta Solo dengan Senyum Lebar, Jokowi Ucapkan Ini ke Wartawan
-
Datangi Mapolresta Solo, Jokowi Jalani Pemeriksaan Kasus Fitnah Ijazah Palsu
Terkini
-
Asap Karhutla Sudah Selimuti Pekanbaru, Apakah Ganggu Penerbangan?
-
Karhutla Riau: Kabut Asap Selimuti Pekanbaru, Kiriman dari Mana?
-
Kualitas Udara Pekanbaru Masih Tidak Sehat, Dampak Karhutla?
-
Karhutla Berstatus Kritis, Sekolah di Rokan Hulu Mulai Diliburkan
-
'Saya Siap Diperiksa Jadi Saksi' Kata Bupati Afni Terkait Konflik Lahan Warga dan PT SSL