Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 28 Oktober 2020 | 12:18 WIB
Suku Akit di Pulau Penyalai Riau sedang membaca Alquran. Pulau Penyalai merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia. [Dok ACT/Istimewa]

SuaraRiau.id - Pulau Penyalai Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu pulau terluar di Provinsi Riau. Namun, meski mereka sudah memeluk agama Islam, masih ada dari mereka yang belum bisa membaca Alquran.

Hal tersebut menjadi keterbatasan di sana dalam menjalani aktivitas membaca Alquran. Kalaupun ada, mereka belum memiliki mushaf yang bagus dan layak baca.

Koordinator Program Aksi Cepat Tanggap Riau (ACT) Riau Hibban mengatakan, keberadaan mereka tidak hanya di Pulau Penyalai saja, tapi menyebar hingga sepanjang pesisir pulau-pulau kecil di Sumatera.

Di antaranya Pulau Rangsang, Tebing Tinggi, Merbau dan Pulau Padang di Kabupaten Kepulauan Riau.

“Keadaan ini bukan hanya terjadi bagi mualaf Suku Akit. Saudara muslim di Pulau Penyalai ini juga masih banyak yang belum memiliki mushaf di rumah-rumah mereka,” ujarnya, Selasa (27/10/2020)

Kata Hibban, tak hanya mushaf tilawah yang mereka butuhkan, di pulau ini juga sudah mulai tumbuh semangat menghafal alquran dari anak-anak mualaf dan muslim tempatan di sana.

“Dibutuhkan setidaknya 5.000 mushaf untuk didistribusikan ke seluruh mualaf dan keluarga Islam di pulau ini,” tambah Hibban.

Hibban mengajak para dermawan yang ada di Riau untuk ikut serta dalam memberikan donasi wakaf alquran nya melalui https://bit.ly/WakafQuranSukuAkit.

Donatur juga bisa langsung ke kantor ACT di Jalan HR Soebrantas, Kelurahan Tobek Gadang, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.

Load More