Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 27 Oktober 2020 | 18:06 WIB
Ilustrasi penjualan seragam sekolah. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraRiau.id - Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa bulan belakangan mengguncang dunia usaha. Tak terkecuali usaha konveksi di Riau.

Virus asal China ini memaksa pelaku usaha konveksi banyak bersabar.

Ningsih, seorang pelaku usaha konveksi di Kota Pekanbaru mengatakan, Covid-19 membuat pihaknya harus menerima penundaan pesanan stok pakaian dari sejumlah klien, terutama dari sekolah.

Dampaknya, ia harus menumpuk puluhan kodi pakaian di tokonya.

"Umumnya pemesanan dari sekolah ada kendala. Kalau pun sudah kita bikin pakaian olahraga dan seragam ujung-ujungnya kita tumpuk di toko," jelasnya kepada Suara.com, Selasa (27/10/2020).

Menurut Ningsih, pihak sekolah enggan terburu-buru mengambil pakaian yang telah dipesan, sebab pihak sekolah belum mengetahui kapan kebijakan belajar di rumah diakhiri.

"Memang nantinya akan diambil juga, tapi kan sudah berbulan-bulan. Sementara setiap bulan kita menggaji karyawan juga. Jadi dampak Covid-19 ini terasa sekali," jelasnya.

Sebagai gambaran, harga seragam sekolahan untuk level SD, SMP dan SMA bervariasi tergantung merek bahan seragam.

Bahan seragam untuk bawahan merek Element misalnya, dibanderol di kisaran Rp 37 ribu- Rp 75 ribu per meter.

Biaya tersebut belum termasuk upaya jahitan sebesar Rp 100 ribu-Rp 150 ribu.

Adapun seragam atasan dengan merek yang sama dihargai Rp 50 ribu-Rp 80 ribu per meter, belum termasuk biaya jahitan.

Alih-alih menaruh harap kepada pesanan pihak sekolah, kini dirinya beralih kepada permintaan baju seragam dari kalangan organisasi. Menurutnya pesanan seragam dari organisasi belakangan meningkat.

"Sekarang banyak ngerjakan ini. Banyak organisasi yang belakangan ini melakukan pesanan. Ada organisasi buruh, ada kantor. Jadi cukup membantu," tekannya.

Kontributor : Satria Kurnia

Load More