SuaraRiau.id - Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa bulan belakangan mengguncang dunia usaha. Tak terkecuali usaha konveksi di Riau.
Virus asal China ini memaksa pelaku usaha konveksi banyak bersabar.
Ningsih, seorang pelaku usaha konveksi di Kota Pekanbaru mengatakan, Covid-19 membuat pihaknya harus menerima penundaan pesanan stok pakaian dari sejumlah klien, terutama dari sekolah.
Dampaknya, ia harus menumpuk puluhan kodi pakaian di tokonya.
"Umumnya pemesanan dari sekolah ada kendala. Kalau pun sudah kita bikin pakaian olahraga dan seragam ujung-ujungnya kita tumpuk di toko," jelasnya kepada Suara.com, Selasa (27/10/2020).
Menurut Ningsih, pihak sekolah enggan terburu-buru mengambil pakaian yang telah dipesan, sebab pihak sekolah belum mengetahui kapan kebijakan belajar di rumah diakhiri.
"Memang nantinya akan diambil juga, tapi kan sudah berbulan-bulan. Sementara setiap bulan kita menggaji karyawan juga. Jadi dampak Covid-19 ini terasa sekali," jelasnya.
Sebagai gambaran, harga seragam sekolahan untuk level SD, SMP dan SMA bervariasi tergantung merek bahan seragam.
Bahan seragam untuk bawahan merek Element misalnya, dibanderol di kisaran Rp 37 ribu- Rp 75 ribu per meter.
Biaya tersebut belum termasuk upaya jahitan sebesar Rp 100 ribu-Rp 150 ribu.
Adapun seragam atasan dengan merek yang sama dihargai Rp 50 ribu-Rp 80 ribu per meter, belum termasuk biaya jahitan.
Alih-alih menaruh harap kepada pesanan pihak sekolah, kini dirinya beralih kepada permintaan baju seragam dari kalangan organisasi. Menurutnya pesanan seragam dari organisasi belakangan meningkat.
"Sekarang banyak ngerjakan ini. Banyak organisasi yang belakangan ini melakukan pesanan. Ada organisasi buruh, ada kantor. Jadi cukup membantu," tekannya.
Kontributor : Satria Kurnia
Berita Terkait
-
Gaungkan Green Policing, Kapolda Riau: Demi Keadilan Ekologis!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Momen Ahmad Sahroni dan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Sebuah Acara
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Krim Malam yang Bagus untuk Kulit Sensitif, Menjaga Kelembapan
-
Kemendagri Bakal Sanksi Wali Kota Prabumulih usai Viral Pencopotan Kepsek
-
5 HP 1 Jutaan Paling Cocok buat Emak-emak Modern, Baterai Awet Seharian
-
PNM Dorong Produk Nasabah PNM Mekaar ke Panggung Halal Dunia
-
Muflihun Menangkan Praperadilan, Begini Respons Polda Riau