SuaraRiau.id - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menegur Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain.
Ferdinand Hutahaean menyoroti pernyataan Tengku Zulkarnain mengenai hasil dialog perwakilan MUI dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, perihal polemik Undang-Undang Cipta Kerja.
Hal tersebut berawal dari uneg-uneg Tengku yang diutarakan melalui media sosial.
Tengku mengungkapkan kekecewaan karena menganggap Jokowi tidak mendengarkan masukan dari MUI, bahkan juga masukan dari berbagai elemen masyarakat yang selama ini keberatan dengan pengesahan UU Cipta Kerja.
"Soal UU omnibus law, MUI secara lembaga resmi tidak dia dengar. NU tidak dia dengar. Muhammadiyah tidak dia dengar. Mahasiswa tidak dia dengar. Buruh tidak dia dengar. Elemen rakyat dan intelektual tidak didengar. Terus yang dia dengarkan siapa..." kata Tengku.
Pernyataan tersebut dinilai Ferdinand bernada menghasut. Ferdinand yang baru saja keluar dari Partai Demokrat dan kini mendukung pemerintahan Jokowi memberitahu Tengku bahwa sebenarnya Jokowi bukannya tidak mau mendengarkan aspirasi masyarakat.
Tetapi, kata dia, kalangan yang anti UU Cipta Kerja, termasuk Tengku, yang justru belum mengerti substansi aturan tersebut.
"Zul, Jangan memprovokasi seperti itu. Jokowi bukan tidak mendengar, tetapi yang menolak belum paham substansi utuh UU Ciptaker sebagaimana Zul juga belum paham, tapi paling kenceng koar-koar," kata Ferdinand.
Ferdinand kemudian menunjukkan hasil jajak pendapat yang baru-baru ini dirilis yang menunjukkan mayoritas responden mendukung pengesahan UU Cipta Kerja.
"Zul, survei terbaru 90 persen mendukung UU ini, maka itu jangan opinikan seolah seisi Republik menolak, padahal faktanya didukung mayoritas," tutur Ferdinand.
Pada laporan Suara.com, Jumat (16/10/2020), menurut temuan survei lembaga Indometer sedikit sekali publik yang mendengar atau mengetahui tentang omnibus law.
Hanya 31,2 persen publik yang tahu, sebagian besar sebanyak 68,8 persen mengaku sama sekali tidak tahu.
"Hanya 30-an persen publik yang mengetahui tentang omnibus law RUU Cipta Kerja," ungkap Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB dalam siaran pers.
Di antara yang mengetahui, hampir semuanya menyatakan setuju dengan omnibus law.
"Sebanyak 90,1 persen publik setuju, hanya 8,6 persen yang terang-terangan menolak, dan sisanya 1,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab," terangnya.
Hal itu, kata Leonard, menjadi catatan kritis bagi pemerintah, dimana rumusan kebijakan yang dinilai sangat strategis kurang dikomunikasikan kepada publik.
Berita Terkait
-
Tegaskan Tanggung Jawab Revisi UU Pemilu di Pihaknya, Pimpinan Baleg DPR: Kami akan Lanjutkan
-
Pimpinan Pastikan RUU Pemilu Dibahas di Komisi II, Revisi ASN Tetap Jalan Terus
-
Demokrat Sebut Prabowo Pemimpin yang Dibutuhkan Saat Ini: Berani Akui Kekurangan
-
Tunjuk Irwan Fecho Jadi Bendum Demokrat, AHY: Tugas Berat Gantikan Almarhum Renville Antonio
-
AHY Umumkan Eks Sekjen PBB Afriansyah Noor Jadi Wasekjen Demokrat: Darah Baru untuk Partai
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Sambut Hari Kartini, PNM Dukung Perempuan Sehat dan Mandiri sebagai Pilar Indonesia Emas 2045
-
Survei RiauOnline Ungkap Kemampuan Agung Nugroho-Markarius Anwar Pimpin Pekanbaru
-
Fakta-fakta Viral Dugem di Sel: 14 Tahanan Diperiksa hingga Kepala Rutan Pekanbaru Dicopot
-
Kesempatan Ditransfer Ratusan Ribu, Buruan Ambil DANA Kaget Kamis 17 April 2025
-
Dinas PU Siak Dipanggil Buntut Warga Keluhkan Air Minum Berlumpur dan Bau