Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 26 September 2020 | 12:58 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD di Pagelaran Kraton Yogyakarta, Senin (31/08/2020). [Suara.com/Yvestaputu sastrosoendjojo]

SuaraRiau.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md gemar menyaksikannya karena dramatisasi yang muncul dalam film tersebut dianggapnya bagus.

Melalui akun Twitternya, Mahfud mengaku mendapatkan pertanyaan soal pentingnya menonton film G30S/PKI disiarkan melalui saluran media. Meski tidak menjawab pertanyaan itu, Mahfud tetap menjelaskan dengan argumen lain.

"Ada yang nanya, apa penting film G30S/PKI disiarkan? Saya jawab, saya selalu nonton film tersebut," kata Mahfud melalui akun Twitternya @mohmahfudmd pada Kamis (24/9/2020).

Mahfud mengatakan dirinya gemar menyaksikan film yang disutradarai Arifin C. Noer tersebut bukan karena ingin meyakini soal sejarah PKI. Hanya saja ia mengagumi pengemasan film itu.

Baca Juga: Riau Tambah 195 Positif Covid-19, Sembuh 174 dan 5 Meninggal

"Tapi bukan ingin tahu atau meyakinkan tentang sejarah PKI," ujarnya.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengaku selalu menonton film G30S/PKI.

Alasan Mahfud gemar menyaksikannya karena dramatisasi yang muncul dalam film tersebut dianggapnya bagus.

Melalui akun Twitternya, Mahfud mengaku mendapatkan pertanyaan soal pentingnya menonton film G30S/PKI disiarkan melalui saluran media. Meski tidak menjawab pertanyaan itu, Mahfud tetap menjelaskan dengan argumen lain.

"Ada yang nanya, apa penting film G30S/PKI disiarkan? Saya jawab, saya selalu nonton film tersebut," kata Mahfud melalui akun Twitternya @mohmahfudmd pada Kamis (24/9/2020).

Baca Juga: Tol Pekanbaru-Dumai Telah Diresmikan, Ini Pesan Jokowi untuk Riau

Mahfud mengatakan dirinya gemar menyaksikan film yang disutradarai Arifin C. Noer tersebut bukan karena ingin meyakini soal sejarah PKI. Hanya saja ia mengagumi pengemasan film itu.

"Tapi bukan ingin tahu atau meyakinkan tentang sejarah PKI," ujarnya.

Menonton film G30S/PKI (Suara.com/Nikolaus Tolen)

Berikut fakta mengenai film ini

Diproduksi 1984

Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI ini diproduksi oleh Perum Produksi Film Negara (PPFN) pada tahun 1984. Film tersebut disutradarai oleh Arifin C Noer dan produksi filmnya menghabiskan waktu selama 2 tahun dengan total biaya Rp 800 juta

Durasi 3 Jam

Film ini merupakan film yang wajib ditonton masyarakat Indonesia setiap tanggal 30 September di masa kepemimpinan Soeharto.

Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI memiliki durasi film 3 jam dan akan diputar secara berulang-ulang hingga seharian penuh sampai tanggal 1 Oktober atau bertepatan dengan Hari Pancasila selama 13 tahun di TVRI

Disetop Tayang

Sejak pemerintahan Soeharto lengser film ini tak lagi menjadi tontonan wajib di stasiun televisi. Hal ini dilakukan karena menurut Departemen Penerangan, film tersebut sudah tidak relevan dengan dinamika reformasi saat itu.

Penghentian pemutaran film G30S/PKI ini pun mendapat dukungan dari para sutradara salah satunya Eros Djarot yang menilai film ini merupakan propaganda Order Baru.

Selain itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (PB PARFI) periode 1993-1998, Ratno Timoer, pun turut menolak pemutaran film tersebut.

Sementara itu, arsip pemberitaan Harian Kompas pada 30 September 1998 melaporkan bahwa pemberhentian film tersebut karena sudah terlalu sering ditayangkan sehingga kualitas gambarnya kabur atau buram.

Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI ini diproduksi oleh Perum Produksi Film Negara (PPFN) pada tahun 1984. Film tersebut disutradarai oleh Arifin C Noer dan produksi filmnya menghabiskan waktu selama 2 tahun dengan total biaya Rp 800 juta

Sumber : suara.com

Load More